Over 10 years we help companies reach their financial and branding goals. Engitech is a values-driven technology agency dedicated.

Gallery

Contacts

411 University St, Seattle, USA

engitech@oceanthemes.net

+1 -800-456-478-23

Article

Teknologi Face Recognition: Apa Saja Bentuk Implementasinya?

Face recognition atau pengenalan wajah adalah teknologi yang memungkinkan komputer untuk mengidentifikasi identitas seseorang dengan analisis fitur wajah. Teknologi ini menggunakan algoritma artificial intelligence (AI) dan pemrosesan gambar untuk membandingkan gambar wajah yang diambil dengan gambar yang disimpan dalam database. Teknologi ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk keamanan, kontrol akses, dan autentikasi pengguna.

Freepik

Lalu, mengapa sebuah perusahaan mengimplementasikan teknologi ini?

Satu hal yang pasti, face recognition dapat meningkatkan keamanan dengan menyediakan kontrol akses yang lebih aman dibandingkan metode tradisional seperti kartu identitas atau kata sandi. Teknologi ini bisa diterapkan di berbagai industri, seperti perbankan, manufaktur, dan perkantoran, untuk memastikan bahwa hanya individu yang berwenang yang dapat mengakses area atau informasi sensitif. Bahkan, ini menjadi salah satu strategi perlindungan terhadap data dan aset perusahaan yang semakin penting untuk dijaga kerahasiaannya.

Teknologi face recognition juga dapat mengurangi waktu dan biaya yang terkait dengan verifikasi identitas manual. Dalam industri seperti perhotelan, logistik, dan kesehatan, proses check-in atau verifikasi karyawan dan pelanggan bisa dilakukan secara otomatis dan cepat. Ini mendukung peningkatan efisiensi operasional, yang sangat penting di dunia industri Indonesia.

Bagaimana Cara Kerja Face Recognition?

Teknologi ini tentu memiliki spesifikasi dan keunikan fitur yang dimiliki masing-masing perusahaan dan memengaruhi cara kerjanya. Akan tetapi, secara umum, inilah cara kerja face recognition.

1. Pengambilan Gambar (Image Acquisition)

Proses dimulai dengan menangkap gambar atau video dari wajah seseorang menggunakan kamera. Gambar ini bisa berasal dari berbagai sumber, seperti foto, rekaman CCTV, atau feed langsung dari kamera.

2. Deteksi Wajah (Face Detection)

Langkah pertama setelah gambar diambil adalah mendeteksi wajah dalam gambar tersebut. Teknologi ini mengidentifikasi bagian gambar yang berisi wajah, biasanya dengan menggunakan algoritma seperti Haar Cascades atau metode berbasis deep learning seperti CNN (Convolutional Neural Networks).

3. Ekstraksi Fitur (Feature Extraction)

Setelah wajah terdeteksi, sistem kemudian mengekstrak fitur-fitur unik dari wajah tersebut, seperti bentuk mata, hidung, bibir, dan jarak antar fitur-fitur tersebut. Algoritma memetakan wajah menjadi serangkaian titik atau vektor yang merepresentasikan ciri-ciri unik wajah.

4. Pencocokan Wajah (Face Matching)

Fitur wajah yang diekstrak kemudian dibandingkan dengan database wajah yang sudah ada. Dalam proses pencocokan ini, sistem mengukur kesamaan antara vektor fitur wajah baru dengan yang ada di database. Jika tingkat kesamaan melewati ambang batas tertentu, sistem mengidentifikasi wajah tersebut sebagai cocok.

5. Identifikasi atau Verifikasi (Identification or Verification)

Berdasarkan hasil pencocokan, sistem dapat melakukan verifikasi (apakah wajah ini cocok dengan identitas tertentu) atau identifikasi (mencari kecocokan dengan identitas dalam database).

Apa Bedanya Face Recognition dan Face Detection?

Credit: rawpixel.com (freepik.com)

Keduanya sama-sama merupakan konsep teknologi pengenalan wajah, tetapi mereka memiliki fungsi yang berbeda.

Face recognition memiliki tujuan utama untuk mengenali individu tertentu berdasarkan wajahnya, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi seperti otentikasi pengguna, kontrol akses, atau pencarian identitas dalam database.

Sedangkan, face detection bertujuan untuk menemukan wajah dalam gambar, mengenali bentuk dan posisi wajah tersebut, dan menandainya. Face detection adalah langkah awal dalam face recognition dan berbagai aplikasi lain seperti pengenalan emosi, analisis usia, atau pengenalan wajah dalam kamera smartphone untuk fokus otomatis.

Katakanlah, dalam kehidupan sehari-hari kita juga sudah sering menggunakan teknologi ini di perangkat smartphone kita. Face detection akan bekerja saat Anda menggunakan kamera smartphone untuk mengambil foto. Fitur face detection secara otomatis mengenali wajah dalam frame dan memfokuskan lensa pada wajah tersebut. Teknologi ini tidak mencoba mengidentifikasi siapa orang tersebut, tetapi hanya mendeteksi keberadaan wajah untuk memastikan foto lebih jelas.

Tetapi, pada beberapa smartphone modern, fitur face recognition akan bekerja untuk membuka kunci perangkat. Saat Anda mengangkat smartphone, kamera akan mendeteksi wajah Anda (menggunakan face detection). Kemudian, sistem membandingkan fitur wajah Anda dengan data yang sudah disimpan sebelumnya. Jika cocok, ponsel akan terbuka secara otomatis.

Inilah Contoh Hasil Implementasi Teknologi Face Recognition!

1. Keamanan dan Pengawasan

  • Bandara dan Perbatasan: Digunakan di bandara untuk memverifikasi identitas penumpang, mempercepat proses check-in, dan meningkatkan keamanan. Contoh nyata adalah Bandara Changi di Singapura yang menggunakan pengenalan wajah untuk mengotomatiskan boarding.
  • Kepolisian: Pihak berwenang di berbagai negara menggunakan teknologi ini untuk mengidentifikasi tersangka dari rekaman CCTV, melacak orang hilang, dan mencegah kejahatan. Di Inggris, misalnya, polisi menggunakan pengenalan wajah untuk memantau kerumunan selama acara besar.

2. Keuangan

  • Perbankan dan Pembayaran Digital: Pengenalan wajah digunakan untuk autentikasi transaksi, seperti dalam aplikasi mobile banking atau e-wallet. Contohnya, Alipay dan WeChat di China telah mengadopsi teknologi ini untuk pembayaran tanpa kontak, di mana pengguna hanya perlu memindai wajah mereka untuk melakukan pembayaran.

3. Ritel dan Pelayanan Pelanggan

  • Personalisasi Layanan: Di beberapa toko ritel, teknologi ini digunakan untuk mengenali pelanggan VIP atau pelanggan yang sering datang. Ini memungkinkan personalisasi penawaran atau rekomendasi produk berdasarkan preferensi dan riwayat belanja pelanggan.
  • Pencegahan Pencurian: Beberapa toko menggunakan pengenalan wajah untuk mendeteksi individu yang telah teridentifikasi sebagai pelaku pencurian di masa lalu, sehingga dapat memberikan peringatan kepada staf toko.

4. Industri dan Perkantoran

  • Pintu Masuk dan Area Terbatas: Teknologi pengenalan wajah digunakan untuk mengontrol akses ke gedung kantor atau area yang dibatasi, seperti ruang server atau ruang rapat. Hanya karyawan yang terdaftar yang bisa masuk, sehingga meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko penyusupan. Ini menggantikan metode tradisional seperti kartu ID atau kata sandi yang rentan terhadap kehilangan atau pencurian.
  • Presensi Karyawan: Sistem face recognition dapat menggantikan mesin absensi konvensional. Karyawan cukup menghadapkan wajah mereka ke kamera, dan kehadiran mereka secara otomatis tercatat dalam sistem. Ini mengurangi risiko penipuan absensi seperti titip absen dan memudahkan pengelolaan data kehadiran secara real-time.

Saatnya Perindustrian Indonesia Menciptakan Masa Depan Face Recognition dan AI!

Teknologi pengenalan wajah (face recognition) merupakan salah satu aplikasi AI yang berkembang pesat. Sistem ini dibangun berdasarkan pemodelan wajah dan dapat diintegrasikan dengan sistem database untuk berbagai keperluan. AI sendiri diyakini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis, serta mendorong inovasi di berbagai sektor. Hal ini termasuk membantu mendefinisikan ulang cara pabrik beroperasi, meningkatkan inovasi, efisiensi, dan presisi.

Meskipun AI menawarkan banyak peluang, ada juga tantangan yang perlu dihadapi. Indonesia perlu meningkatkan kesiapannya dalam adopsi AI. Penerapannya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, penting untuk memastikan bahwa pemanfaatan AI diarahkan untuk menjawab berbagai permasalahan pembangunan di Indonesia.

Author

salmawidya